Saturday, August 1

Sahabat Nabi Yang Membunuh Ammar bin Yasir RA

Bukankah mencela sahabat Nabi SAW itu tidak dibolehkan?. Benar, tidak hanya sahabat Nabi tetapi mencela sesama Muslim itu tidak dibolehkan. Apalagi membunuh, tentu tidak boleh lagi. Kenyataan pahit dalam sejarah Islam adalah para generasi awal umat ini yaitu para Sahabat ternyata mengalami perselisihan sampai ke taraf memerangi dan membunuh. Sangat tidak mungkin kalau sejarah seperti ini mau ditutup-tutupi atau dinyatakan seolah tidak ada apa-apa.


Sebagian pihak tidak senang kalau sejarah seperti ini dibicarakan karena tidak ada gunanya membicarakan perselisihan para Sahabat. Mereka menganggap bahwa semua sahabat diridhai Allah SWT, semua sahabat tidak layak untuk dikritik atau dinyatakan salah karena itu berarti sudah mencela sahabat Nabi dan hal ini jelas diharamkan menurut mereka. Jika sahabat melakukan kesalahan maka itu berarti sahabat berijtihad dan sebagaimana ijtihad jika benar dapat dua pahala dan jika salah satu pahala. Intinya pihak tersebut akan selalu memuliakan sahabat walau bagaimanapun perilakunya. Sehingga jika orang sudah dicap sahabat maka semua perilakunya berpahala. Duhai alangkah anehnya, apakah jika sahabat menghina Ahlul Bait, meminum khamar, dan murtad maka itu dikatakan ijtihad?. Alangkah kacaunya orang yang mengatakan bahwa tindakan seperti itu berpahala hanya karena yang melakukannya adalah seorang Sahabat Nabi. Silakan renungkan..


Kali ini kami akan mengajak para pembaca untuk kembali ke peristiwa bersejarah yaitu Perang Shiffin. Pada perang ini Imam Ali AS dan sahabat yang mengikuti Beliau berperang dengan Muawiyah dan sahabat yang mengikutinya. Di antara sahabat Nabi yang setia pada Imam Ali adalah Ammar bin Yasir RA. Beliau adalah Sahabat yang mulia dimana Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Ammar akan dibunuh oleh kelompok pembangkang. Sejarah membuktikan bahwa Ammar RA syahid dalam perang Shiffin. Hal ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa dalam Perang Shiffin Imam Ali berada dalam kebenaran dan Muawiyah serta pengikutnya merupakan kelompok pembangkang. Kematian Ammar RA mengundang kecemasan di kalangan pengikut Muawiyah sehingga untuk menenangkan pengikutnya Muawiyah memberikan ta’wilan yang batil bahwa Yang membunuh Ammar RA adalah orang yang membawanya ikut berperang. Dengan perkataan itu Muawiyah ingin melemparkan kesalahan kepada Imam Ali AS, sungguh perilaku yang bisa dibilang tidak terpuji.


Riwayat ini salah satunya disebutkan dalam Musnad Ahmad 2/161 no 6499:


حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أبو معاوية ثنا الأعمش عن عبد الرحمن بن زياد عن عبد الله بن الحرث قال اني لأسير مع معاوية في منصرفه من صفين بينه وبين عمرو بن العاص قال فقال عبد الله بن عمرو بن العاصي يا أبت ما سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول لعمار ويحك يا بن سمية تقتلك الفئة الباغية قال فقال عمرو لمعاوية ألا تسمع ما يقول هذا فقال معاوية لا تزال تأتينا بهنة أنحن قتلناه إنما قتله الذين جاؤوا به

“Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Amasy dari Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Harits yang berkata “Aku berjalan bersama Muawiyah sepulang dari Shiffin dan juga bersama Amru bin Ash. Abdullah bin Amru bin Ash berkata “wahai ayah tidakkah kau mendengar Rasulullah SAW berkata kepada Ammar “Kasihan engkau Ibnu Sumayyah, engkau akan dibunuh oleh kelompok pembangkang”. Amru berkata kepada Muawiyah “Tidakkah engkau dengar perkataannya”. Muawiyah berkata “Ia selalu bermasalah bagi kita, apakah kita yang membunuh Ammar?.Sesungguhnya yang membunuhnya adalah orang yang membawanya”. 


Syaikh Syuaib Al Arnauth dalam Syarh Musnad Ahmad tahqiqnya berkata tentang hadis ini “sanadnya shahih” . Begitu pula Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad tahqiq Beliau juga menyatakan hadis ini shahih. Siapa sebenarnya orang dalam kelompok Muawiyah yang membunuh Ammar bin Yasir RA?. Para ulama telah menyebutkan bahwa orang yang membunuh Ammar bin Yasir adalah Abu Ghadiyah Al Juhani dan tahukah anda siapa dia?. Para ulama menyebutnya sebagai Sahabat Nabi SAW.

Ibnu Hajar dalam Al Ishabah 7/311 no 10365 memuat biografi Abu Ghadiyah Al Juhani dan menyebutkan:


وقال الدوري عن بن معين أبو الغادية الجهني قاتل عمار له صحبة

Ad Dawri berkata dari Ibnu Ma’in “Abu Ghadiyah Al Juhani orang yang membunuh Ammar dan dia seorang Sahabat Nabi”.

Al Bukhari berkata dalam Tarikh Al Kabir juz 8 no 3557:


أبو غادية الجهني سمع النبي صلى الله عليه وسلم
Abu Ghadiyah Al Juhani mendengar langsung dari Nabi SAW.


Ibnu Abdil Barr dalam Al Isti’ab 4/1725 dan Ibnu Atsir dalam Usud Al Ghabah 5/534 juga mengatakan bahwa Abu Ghadiyah seorang sahabat Nabi yang membunuh Ammar bin Yasir RA. Adz Dzahabi dalam Tarikh Al Islam 4/135 menyebutkan biografi Abu Ghadiyah Al Juhani dan menyebutkan:


وقال الدار قطني وغيره هو قاتل عمار بن ياسر يوم صفين

Daruquthni dan yang lainnya berkata “Dia adalah orang yang membunuh Ammar bin Yasir pada perang Shiffin”.


Tahukah anda pahala apa yang akan didapat oleh orang yang membunuh Ammar?. Rasulullah SAW pernah bersabda:


قاتل عمار و سالبه في النار

“Yang membunuh Ammar dan menjarah( harta)nya akan masuk neraka”


Hadis ini telah dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ahadits As Shahihah no 2008 dan Shahih Jami’ As Shaghir no 4294. Jika memang para Ulama menyebut Abu Ghadiyah sebagai Sahabat Nabi SAW yang membunuh Ammar bin Yasir RA maka tidak salah untuk dikatakan bahwa perbuatan Abu Ghadiyah itu telah mengantarkannya ke neraka.



No comments:

Post a Comment